Nah kali ini Blogminangkabau.com akan mengulas salah satu keunikan dari Minangkabau. Keunikan tersebut adalah dari seni teater atau pertunjukan rakyat. Di Minangkabau Seni Teater biasanya dikenal dengan sebutan Randai. Mungkin dari sanak pembaca setia blog Minangkabau. Seni teater berupa Randai Minangkabau ini sudah cukup familiar di telinga masing-masing.
Oleh karena itu untuk kali ini Blogminangkabau.com akan mengulas pengertian Randai di Minangkabau, Sejarah adanya Pertunjukan Randai di Minangkabau dan Naskah atau kaba populer yang sering dibasakan masyarakat Minangkabau dalam penampilan Randai. Penasaran bukan? Yuk simak ulasannya di bawah ini. Sebelumnya jangan lupa untuk share yah.
Pengertian Randai Serta Sejarahnya. Randai sebenarnya adalah permainan anak nagari yang merupakan wadah komunikasi sastra daerah yang menjadi kesenian permainan tradisional (teater) di Minangkabau. Keberadaan randai menjadi salah satu ikon bagi masyarakat Minangkabau untuk menyampaikan kaba atau sastra daerah sehingga budaya lokal masyarakat diharapkan tidak hilang.
Hampir di setiap penyelenggaraan berbagai upacara-upacara adat dalam kebudayaan Minangkabau, kebesaran dan kemegahan penyelenggaraan upacara-upacara tersebut, senantiasa ditandai dengan melaksanakan pergelaran Randai. Mulai dari upacara penobatan dan pewarisan gelar-gelar adat, akikah, sunatan, perkawinan, hingga peristiwa-peristiwa puncak dari berbagai kegiatan kepemudaan dan kegiatan-kegiatan formal lainnya.
Sejarah Randai Minangkabau
Sejarah Randai Minangkabau Konon kabarnya sempat dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Tanah Datar ketika mesyarakat tersebut berhasil menangkap rusa yang keluar dari laut. Randai dalam masyarakat Minangkabau adalah suatu kesenian yang dimainkan oleh beberapa orang dalam artian berkelompok atau beregu, di mana dalam Randai ini ada cerita yang dibawakan, seperti cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya. Randai ini bertujuan untuk menghibur masyarakat yang biasanya diadakan pada saat pesta rakyat atau pada hari raya Idul Fitri. Baca juga Naskah Kaba Randai Cindua Mato.
Pada awalnya mulanya Randai adalah media untuk menyampaikan kaba atau cerita rakyat melalui gurindam atau syair yang didendangkan dan galombang (tari) yang bersumber dari gerakan-gerakan silat Minangkabau. Namun dalam perkembangannya, Randai mengadopsi gaya penokohan dan dialog dalam sandiwara-sandiwara.
Randai ini dimainkan oleh pemeran utama yang akan bertugas menyampaikan cerita, pemeran utama ini bisa berjumlah satu orang, dua orang, tiga orang atau lebih tergantung dari cerita yang dibawakan, dan dalam membawakan atau memerankannya pemeran utama dilingkari oleh anggota-anggota lain yang bertujuan untuk menyemarakkan berlansungnya acara tersebut
Definisi Randai Secara Umum di Minangkabau
Pengertian Randai Secara Umum di Minangkabau adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu.
Randai dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut tukang goreh, yang mana selain ikut serta bergerak dalam lingkaran legaran ia juga memiliki tugas yang sangat penting lainya yaitu mengeluarkan teriakan khas misalnya hep tah tih untuk menentuak cepat atau lambatnya tempo gerakan dalam tiap gerakan. Tujuannya agar Randai yang dimainkan terlihat rempak dan menarik serta indah dimata penonton Randai tersebut. Biasanya dalam satu group Randai memiliki tukang goreh lebih dari satu, yang tujuannya untuk mengantisipasi jika tukang goreh utama kelelahan atau kemungkinan buruk lainnya, karena untuk menuntaskan satu cerita Randai saja bisa menghabiskan 1 hingga 5 jam bahkan lebih.
Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang
Keberadaan Randai di Minangkabau sebagai bentuk pengomunikasian sastra daerah kepada masyarakat dapat dijadikan sebuah gagasan untuk melestarikan budaya Indonesia. Perkembangan zaman yang semakin mengarah kepada globalisasi yang kompleks, kekhawatiran kehilangan kebudayaan telah menuntut gagasan kreatif hadir sebagai upaya menjaga kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu, gagasan ini bertujuan memanfaatkan konsep Randai di Minangkabau sebagai bentuk komunikasi sastra daerah dengan memanfaatkan seni kerakyatan dan budaya daerah.
Sumber referensi https://id.wikipedia.org/wiki/Randai
Demikianlah artikel yang membahas tentang Sejarah Randai, Pengertian Randai, dan defenisi Randai Minangkabau. Jangan lupa share.