--> Skip to main content

follow us

Sejarah dan Asal Usul Muaro Labuah (Alam Surambi Sungai Pagu) Solok Selatan

Sejarah dan Asal Usul Muaro Labuah (Alam Surambi Sungai Pagu) Solok Selatan - Ini adalah artikel tentang Sejarah dan Asal Usul Muaro Labuah (Alam Surambi Sungai Pagu) Solok Selatan yang mana selurh artikel adalah bersumber dari beberapa tambo, Artikel tentang Sejarah dan Asal Usul Muaro Labuah (Alam Surambi Sungai Pagu) Solok Selatan ini juga berasal dari beberapa cerita rakyat dan artikel yang beredar di internet baik dari situs resmi pemerintahan maupun dari berbagai artikel tentang Sejarah dan Asal Usul Muaro Labuah (Alam Surambi Sungai Pagu) Solok Selatan yang beredar luas di situs - situs budaya.

Sejarah dan Asal Usul Muaro Labuah (Alam Surambi Sungai Pagu) Solok Selatan berdasarkan penelitan yang sempat dan pernah dilakukan. Memaparkan beberapa hal yang menarik untuk di ulas di BlogMinangkabau.com ini. Setelah diadakan penelitian langsung maupun tidak langsung ke beberapa daerah di Minangkabau, antara lain Luhak Nan Tigo dan Daerah Rantau Minangkabau dapat dikatakan, bahwa terjadinya alam Minangkabau pada mulanya ialah diawali dengan beberapa hala di bawah ini, diantaranya.

1. Datangnya sekelompok manusia yang mengembara untuk Mencari tempat
untuk berdiam dan kebutuhan hidup
2. Mulai menetap dan mendirikan teratak
3. Dan teratak berkembanga menjadi dusun
4. Selanjutnya dan dusun terbentuk koto
5. Akhirnya dari koto terjadilah nagari.

Dalam perkembangan selanjutnya timbullah kesatuan-kesatuan geografis, sosial ekonomis, politis dan kultural yang disebut Darek dan Rantau. Yang termasuk daerah-daerah itu, ialah daerah Luhak Nan Tigo, yaitu Luhak Tanah Datar, Luhak Agam dan Luhak Lima Puluh Kota.

Berdasarkan data historis yang disimpulkan Luhak Nan Tigo merupakan luhak inti alam Minangkabau atau biasanya disebut Luhak Tuo.

Setelah masyarakat di daerah Luhak Nan Tigo makin berkembang juga, sebahagian mereka berpindah-pindah kedaerah lain mencari tanah baru dan wilayah baru, yang memungkinkan mereka mencari penghidupan baru. Daerah yang baru inilah yang dikemudian hari disebut dengan daerah Rantau. Selain tiga Luhak atau disebut Luhak nan Tigo daerah itu disebut daerah Rantau Minangkabau.

Dari keterangan di atas, jelas bahwa yang dikatakan alam Minangkabau itu sendiri terdiri dari Luhak dan Rantau.

Sedangkan Daerah Sungai Pagu yang sekarang terletak dalam Kabupaten Solok bagian Selatan (sekarang merupakan kabupaten solok selatan), dengan demikian alam Surambi Sungai Pagu termasuk daerah Rantau. Ini berarti alam Surambi Sungai Pagu termasuk dalam daerah alam Minangkabau.

Menurut Tokoh Adat Minangkabau Darwis Thaib Datuak Bandaro, mengemukakan, bahwa:

“Sungai Pagu Surambi alam Minangkabau”

Selanjutnya pendapat dan ahli-ahli. adat di Sungai Pagu sendiri yang mengatakan, bahwa alam Surambi Sungai Pagu mempunyai keturunan ke Pesisir, yaitu daerah Bandar X.
Pengertian Surambi di sini, ialah Sungai Pagu yang mempunyai Surambi, Surambinya daerah Pesisir itu sendiri.

Berdasarkan data yang terkumpulkan, Dua pendapat di atas memiliki kekuatan tersendiri. Ditinjau dari bagaimana asal mulanya dan perkembangan daerah Sungai Pagu.

Asal-usul / Perkembangan penduduk

Dalam pemerintahan Kabupaten Solok Selatan, Propinsi Sumatra Barat terdapat suatu daerah dengan nama Kecamatan Sungai Pagu dengan ibu kota Kabupaten Muara Labuh.

Dan Tenggara (dekat Gunung Kerinci) mengalir Batang Bangko dan dan Barat Laut, perbatasan kecamatan Sungai Pagu dengan kecamatan Pantai Cermin, mengalir Batang Suliti; keduanya bertemu dekat nagari Muara Labuh (ibu kecamatan) dan terus mengalir ke Timur, yang akhirnya bertemu dengan Batang Hari dan Batang Gumanti.

Pada umumya kehidupan dan penghidupan terutama dan hasil pertanian, seperti padi, kopi, getah, hasil hutan dan hasil lainnya. Karena kesuburan tanahnya daerah mi terkenal di Sumatera Barat sebagai daerah surplus beras. Buktinya dapat dilihat dengan jelas dan perimbangan banyaknya penduduk, produksi dan kebutuhan dalam setahun.

Di samping itu dapat pula ditunjukkan, bahwa adanya bangsa-bangsa asing pada zaman penjajahan Belanda yang mendirikan onderneming-onderneming yang terdapat di. beberapa tempat, seperti:

1) Kebun teh di Pekonina, Huberta dan Bukit Melintang
2) Kebun Kina di Bangko kecil, Bangko Besar dan Sumangun
3) Getah di Sungai Lambai
4) Kopi di Pinang Awan

Disebabkan politik bumi hangus pada waktu zaman perang kemerdekaan pada tahun 1948, semua bangunan di perkebunan tersebut, kecuali perkebunan getah di Sungai Lambai, dibumi-hanguskan.

Demikianlah Sejarah dan Asal Usul Muaro Labuah (Alam Surambi Sungai Pagu) Solok Selatan, Meski sangat simpel dan terasa kurang tepat sasaran tapi secara umum inilah gambaran Sejarah dan Asal Usul Muaro Labuah (Alam Surambi Sungai Pagu) Solok Selatan.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar