Makna dan Filosofi Tersirat Dari Rumah Gadang, Rumah Tradisional Minangkabau
Blog Minangkabau -- Rumah Gadang adalah sebutan untuk rumah tradisional Minangkabau. Seperti di daerah lainnya setiap rumah gadang baik pendirian, bentuk maupun ukiran dan aksesorisnya memiliki Makna dan Filosofi tersendiri. Lalu apa Makna dan Filosofi Tersirat Dari Rumah Gadang, Rumah Tradisional Minangkabau ini?
Rumah Gadang, Merupakan Rumah Tradisional yang terbilang sangat unik karena bentuknya yang tampak menyerupai sebuah kapal dengan meruncing di kedua belah sisi kiri dan kanannya. Selain keunikan itu, Masih banyak keunikan Rumah Gadang yang lainnya. Semua aspek dibuat dengan baik dan memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Falsafah hidup orang Minangkabau yang utama dan sangat terkenal adalah Alam Takambang Jadi Guru. Jadi semua hal selalu melalui proses meniru dan belajar dari lingkungan alam sekitar. Alam adalah guru terhebat orang Minangkabau dari dulunya sampai sekarang. Tak terkecuali ketika membangun tempat tinggal. Termasuk Rumah Tradisional yang penuh Makna dan Filosofi Tersirat Dari Rumah Gadang, Rumah Tradisional Minangkabau
Atap Rumah Gadang Minangkabau
Bagian atap biasanya terbuat dari ijuk yang dijalin, kemudian ujungnya meruncing membentuk gonjong. Pemakaian ijuk sebagai simbol bahwa Rumah Gadang ramah lingkungan. Bentuk atap seringkali diasosiasikan mirip dengan tanduk kerbau. Tapi di zaman sekarang atap rumah gadang sudah diganti dengan seng ddan sejenisnya.
Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa atap rumah gadang meniru Siriah Basusun (daun sirih yang disusun). Hal ini melambangkan rumah gadang sebagai tali penyambung silaturahim dan kekeluargaan. Sebagaimana sirih yang biasanya digunakan sebagai simbol penyambung silaturahim.
Bangunan Rumah Gadang Minangkabau
Rumah Gadang dengan bentuk segi empat memanjang ini hampir semua bahagiannya terbuat dari kayu dan hasil alam lainnya. Dinding, lantai, tangga, loteng dll. Rumah Gadang dipercaya lebih tahan terhadap goncangan gempa. Tekonologi mutakhir yang digunakan sejak abad lalu ini berupa pasak. Dan zaman sekarang, banyak para ahli yang mengadopsi cara ini. Tentunya dengan bentuk yang lebih kekinian.
Rumah Gadang aslinya tidak menggunakan paku untuk merekatkan dan menyambungkan dua bahagian kayu. Namun menggunakan pasak. Jadi saat terjadi gempa, Rumah ini berayun mengikuti ritme gempa. Jadi saat gempa rumah ini tidak akan roboh. Selain keistimewaan tersebut tonggak rumah gadang juga biasanya tidak ditanam di dalam tanah. Tapi melainkan di letakkan di atas batu layah (Batu besar, datar dan lebar).
Bangunan Rumah Gadang digambarkan memiliki ruang. Diantaranya terdapat ruangan lepas dan kamar-kamar. Jumlah kamar bervariasi tergantung besar kecilnya keluarga yang bernaung di rumah tersebut. Selain orang tua, hanya anak perempuan yang berhak mendapat kamar. Rumah gadang yang terkenal biasanya rumah gadang yang terdiri Rumah gadang 4 Ruang, Rumah Gadang 6 Ruang dan yang paling terbesar Rumah Gadang Sambilan Ruang. Contoh Rumah gadang sambilan Ruang ini ada pada Istano Basa Pagaruyuang.
Ukiran Rumah Gadang Minangkabau
Untuk menambah unsur seni. Pada dinding Rumah Gadang biasanya dibuat ukiran-ukiran denan motif asli minangkabau. Motif-motif ini kebanyakan terinspirasi oleh alam, misalnya kaluak paku, itiak pulang patang, dll. Setelah itu ukiran akan dicat dengan warna warna khas minangkabau, kombinasi merah, hitam, kuning dan hijau.
Bagian Depan Rumah Gadang Minangkabau
Rumah gadang selalu dibuat tinggi menyerupai rumah panggung, tujuannya agar ruang dibagian bawah bisa digunakan. Pada bagian depan dibuatkan tangga. Pada zaman dahulu dibagian bawah tangga ada batu dan cibuak (Sejenis Belanga Berisi Air) untuk mencuci kaki. Ini membuktikan bahwa orang Minangkabau dan tradisinya mengajarkan dan mencintai kebersihan. Hebat Bukan??
Rumah gadang kebanyakan memiliki kolam ikan dan taman di depan rumah. Selain untuk memelihara ikan, kolam dan taman merupakan tradisi kalau Orang Minang memiliki nilai estetika dan artistik yang tinggi dari jaman dahulu kala.
Rangkiang Rumah Gadang Minangkabau
Selain kolam, di bagian halaman kita akan melihat bangunan tinggi dan ramping bergonjong. Bangunan dengan 4 hingga 6 tiang dan pada salah satu sisi dibuatkan pintu kecil. Bangunan ini dinamakan Rangkiang.
Rangkiang adalah simbol survival masyarakat minangkabau. Ada banyak macam rangkiang dan setiap rangkiang punya fungsi masing-masing. Meskipun sama-sama tempat penyimpanan padi, Ada rangkiang yang berisi padi Abuan (bibit). padi untuk makan sehari-hari, padi untuk persiapan masa paceklik dll sebagainya.
Demikianlah kekayaan Budaya Minang dan masih banyak lagi nilai nilai filosofi yang bisa kita pelajari dari bangunan apik khas Ranah Minang ini. Untuk itu kita jangan pernah berhenti mengulik dan mempelajarinya. Itulah Makna dan Filosofi Tersirat Dari Rumah Gadang, Rumah Tradisional Minangkabau. Terimakasih telah berkunjung.